Sabtu, Maret 27, 2010

(part22)
Aku merasa bahagia dalam kehampaan. Karena memang yang kulakukan terlalu sia-sia demi mewujudkan asa yang mustahil nyata. Lama waktu berselang, aku mendengar derungan motor yang kukira kak Farid dan mengintai dari jendela ruang tengah. Suaranya mulai kedengaran mendekati rumahku dan lewat tapi bukan kak Farid.
Hatiku tidak merasa bergetar menandakan suara motornya lewat depan rumahku. tiga menit kemudian, telingaku mendengar deruan motor, hingga hatiku gemetar. Aku yakin bahwa dialah kak Farid. Sebenarnya ragaku sudah terdesak untuk keluar mengintainya dari pagar, tapi tidak jadi karena aku malu ketahuan orangtuaku yang masih duduk berbincang-bincang diruang tamu. aku semakin bersiap-siap menahan untuk tidak berkedip menunggui kedatangan kekasihku yang walau hanya lewat, saat-saat terdengarnya derungan motor yang mulai berjalan dari arah rumahnya. Namun ternyata bukan kearahku, dia sepertinya putar jalan kebelakang rumah tetangga depan rumahku, hingga aku mendengar suara sayup-sayup motor karena semakin pergi menjauh. Yah, hanya doalah yang dapat kupanjatkan demi keselamatanmu sayang dan semoga kau bahagia. Meskipun selama ini kau selalu menghindariku, aku akan tetap mempertahankan perasaan cintaku untukmu. Karena mengerti bahwa yang kau lakukan selama ini padaku adalah demi kebaikan kita baik didunia ini, maupun diakhirat kelak. Aku mencintaimu, selama hatiku tetap dijalur yang lurus. Jam setengah sebelas malam ini, aku gelisah tidur. Pikiranku terbaluti oleh penampakan kekasihku Farid. Dihatiku terpenuhi oleh nama-nama Farid. Aku selalu berdoa dan berharap agar kak Farid jodohku. Aku masih juga memikirkan kejadian tadi siang. Tiba-tiba terdengar suara motor yang kuanggap milik kak Farid, hingga mendesakku berlari keruang tamu untuk mengintai melalui jendela. Tapi salah terka. Hatiku juga tak bergetar-getar. Berkali-kali terdengar derungan motor, tapi kuacuhkan. Aku hanya berbaring dikamar tidurku. Kemudian saat waktu menunjukkan pukul sebelas, terdengar derungan motor yang hatiku mengatakan kak Farid. Akhirnya kekasihku pulang juga. Aku mengonsentrasikan pendengaran pada bunyi deruan motornya yang memasuki pagar kemudian berhenti.
Kala hujan jatuh menyelimuti raga-raga dibawahnya, saat itu pula aku menggigil terselubungi patah hati, aku tengah mencari celah untuk menanam semangat bagi jiwaku yang terluka, aku butuh perhatian dari teman-temanku.
16 mei 2007, aku bertarung dengan perasaan, firasat dan pikiran untuk tidak mengecengi kak Farid lagi. Meskipun terlalu banyak hal yang kulakukan hanya untuk menarik perhatiannya. Ternyata semuanya sudah sia-sia. Aku terlalu menganggap perasaan cinta ini sangat berlebihan. Jadi aku harus lebih bertawakkal pada Allah Swt. Kini aku mulai berkomitmen untuk tidak modis lagi karena hanya sia-sia belaka. Aku akan tampil apa adanya diriku sebagai karakter yang memiliki jati diriku sendiri. Meskipun hatiku masih mendesak dan memaksa ragaku mencari kak Farid dan aku masih menungguinya diruang tamu, aku akan tetap berusaha melawan perasaan ini. Karena aku merasa telah kerasukan setan cinta yang sangat-sangat terkutuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar