Sabtu, Maret 27, 2010

(part17)
Maafkan aku Farid, maafkan aku yang terlalu mencintaimu. Kau telah bertindak benar menghindariku, karena aku terlalu sok cari perhatian padamu. Maafkan aku cintaku. Aku akan tetap merindukanmu, apapun yang kau lakukan padaku. Aku ikhlas, karena akulah yang salah telah memilihmu untuk kucintai. Sekali lagi maafkan aku kekasihku. Dua jam kemudian, aku tengah mengetik diruang tengah depan kamar tidurku. Aku mendengar deruan motor dari sebelah ujung kiri jalan dan menganggapnya kak Farid. Lalu derungan motor itu terdengar melewati rumahku dengan kencang. Lalu berlaju pelan saat mulai tiba depan kontrakannya dan berhenti. Aku mendengar suara pagar yang didorong dan dia memasukkan motornya, lalu suara pagar didorong lagi. Awalnya aku pikir, kak Farid mulai menyukaiku atau paling tidak mencariku sejak kemarin. Makanya dia selalu memelankan laju motornya. Padahal tidak begitu kenyataannya. Kayaknya selama dia tak melihatku, cintaku itu bakal nyaman. Tapi karena penampakanku, akhirnya dia menghindar juga. Kayaknya kekasihku Farid sudah punya cewek yang dia cintai. Jadi mungkin sering smsan. Beruntung sekali cewek itu. Aku hanya bisa berharap agar kau akan selalu bahagia Faridku sayang. Aku benar-benar merasa sedih, karena telah membuatmu risih kak Farid. Maafkan aku, maafkan aku kalau sikapku selama ini padamu terlalu berlebihan. Ampuni hamba Ya Allah, karena selalu berilusi untuk mendapatkan cintanya. Mungkin Engkau memang sengaja Memberitahu melalui terkaan-terkaan dalam hatiku, agar aku tidak bersikap secara berlebihan. Karena Engkau memang tak suka pada makhluk yang selalu bersikap berlebih-lebihan. Maafkan aku kak Farid dan Ampuni hamba Ya Allah. Aku menyesal karena perasaan cinta ini. Perasaan cinta yang penuh dengan harapan-harapan kosong dan tidak masuk akal. Maafkan aku...maafkan aku...karena memiliki perasaan cinta yang salah alamat.
Tuhan, aku tidak tahu alamat apakah gerangan yang terjadi pada hamba tanggal 10 Mei 2007 ini. Dikala aku tengah berusaha melupakan kak Farid, hatiku tetap mencarinya tiap terdengar suara motor yang lewat depan rumahku. Kadang-kadang aku bisa menahan diri untuk tidak keruang tamu, tapi kadang-kadang pula aku lari ke teras untuk mencarinya. Aku masih mengingati terus yang dia lakukan semalam padaku, hingga membuatku menangis putus asa. Kadang dalam hati, maupun tiap kali kuusap airmataku. Jam setengah empat sore ini, aku tengah naik angkot dan merenungi kebodohan-kebodohan perasaan cinta yang kupendam selama ini. Disaat-saat aku terjaga, tiba-tiba aku melihat seseorang mengendarai Suzuki Thunder seperti motornya kak Farid. Dan hatiku merasa dialah kak Farid, meskipun kulihat dia didepan mendahului angkot yang kutumpangi. Tebakanku semakin kuyakini benar, saat melihat DD motor xxxx. Perasaanku campur aduk. Senang dan sedih, hingga akhirnya aku menangis. Aku merasa ini adalah tipu daya setan. Mungkin aku tak akan bersikap seperti ini walaupun ketemu dengannya secara tak disangka-sangka, jikalau aku tidak mencintainya. Berarti setan yang terkutuk, telah menguasaiku melalui perasaan cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar