Sabtu, Maret 27, 2010

(part11)
Mungkin sebaiknya aku tidak usah terlalu over feeling pada kekasihku Farid, karena jodoh takkan kemana. Selama ini aku hanya takut bahwa kalau-kalau bukan kak Farid yang bakal menjadi pendamping hidupku, karena aku sangat mencintainya.
Barusan jam lima lewat tiga menit sore ini, aku duduk diruang tamuku seraya membaca Koran dan mendengar derungan motor yang kuanggap kak Farid padahal bukan. Beberapa menit kemudian, lewatlah kak Farid depan rumahku. Spontan saja aku memakai jilbab langsung pasang dan berlari keluar tanpa nyaris saja tak kuperhatikan ada papaku yang lagi berdiri diteras. Jadi spek-spek saja aku mencari temanku yang bernama Menni buat mengintipi kak Farid melalui pagarku. Padahal aku sudah tahu si Menni sudah pergi setengah jam yang lalu. Dengan semangat PD takut-takut, aku memberanikan diri melihati kak Farid terus dan untungnya papaku tiba-tiba masuk ke dalam rumah. Jadi sambil tersenyum dengan memangkulkan dagu pada tangan kananku, kak Farid tengah membuka pagarnya dan tanpa kuperdulikan dia sepertinya balik kearahku beberapa detik dan memasuki pagar yang dibukanya tanpa membawa motor. Aku rasa sepertinya dia sembunyi dan tak ingin menampakkan dirinya padaku. Jadi hatiku merasa bersalah dan malu. Hingga tanpa mengulur waktupun, aku cepat-cepat mengakhiri pengintaianku. Beberapa menit kemudian, setelah aku berhenti mengintipinya dan masih berdiri terpaku dipinggir kolamku. Akhirnya aku mendengar dia memasukkan motornya kedalam rumah. Dia benar-benar menghindariku, dia benar-benar menghindariku. Karena tanpa kusadari papaku tiba-tiba berdiri depan teras, aku cepat-cepat saja turun dari atas kolamku dan masuk ke dalam rumah kekamar tidurku dengan perasaan perih terkikis bagai diiris-iris. Maafkan aku cinta, yang selalu membuatmu tak nyaman, tapi aku harap kau jangan pernah risih atau tersinggung, atas sikap over ku selama ini, karena akupun merasakan penyesalan itu, penyesalan atas perasaanku yang terlalu mencintaimu, aku juga benar-benar akan membuktikan rasa bersalahku, dengan tidak akan menampakkan diriku lagi.
Saat tengah merenungi komitmenku diatas, aku mendengar derungan motor yang tak lain adalah kak Farid. Tebakanku terbukti benar setelah aku melihat kak Farid melaju kencangkan motornya saat melewati rumahku. Hingga derungannya terdengar sampai kutahu dia berada di perbatasan jalan antara kompleks kami tinggal dengan perumahan lain diujung tikungan. Telinga kananku rasanya panas dingin, perasaanku penuh penyesalan dan rasa bersalah, karena telah membuatmu tak nyaman, maafkan aku karena terlalu mencintaimu, tapi tenang saja sayang, mungkin hari ini adalah hari terakhir aku mengecengimu, karena aku sadar bahwa antara kau dengan aku, bagaikan langit dan bumi, sekali lagi aku minta maaf, karena terlalu mencintaimu. Sepertinya dia kesal atas perbuatanku, jadi aku akan mengakhiri kisah cinta yang tertulis ini. Maafkan aku kekasih, bila perasaan cintaku membuatmu tak nyaman. Aku hanya melakukan sedikit hal yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan perasaan cinta darimu. Aku tak bermaksud membuatmu jengkel atas perasaanku padamu. Aku hanya ingin agar kau tahu betapa aku sangat mencintaimu. Tapi jika memang kau tak menyukai perlakuanku untukmu. Aku minta maaf, aku akan merelakan diri mengalah. Karena aku sangat mencintaimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar